Foto ini adalah foto bersama Pengurus Yayasan
Perguruan Samanhudi Tanjung Pura (dahulu bernama
Kuang Hwa School) yang PERTAMA sekali pada tanggal 27 Mei 1952 (中华民国四十一年五月四日)
Foto
zadul ini ditemukan oleh Sir Chandra Kusuma selaku Koordinator Perguruan pada tanggal 24 Juli 2015 setelah selama 2 bulan terakhir menelusuri sejarah awal berdirinya Yayasan Perguruan Samanhudi Tanjung Pura melalui wawancara dengan beberapa orang tua yang hidup pada masa berdirinya KUANG HWA SCHOOL. Sebagai Koordinator yang baru dilantik, Chandra Kusuma merasa perlu mengetahui nilai historis hingga visi dan misi berdirinya sekolah ini sehingga ke depannya akan menjadi pedoman bagi koordinator dalam pengambilan keputusan.
Kuang Hwa School didirikan oleh 5 orang panatua Tanjung Pura yang pada saat itu disebut sebagai Wu Lao (五老). Nama lengkap dari kelima orang pendiri Kuang Hwa School tidak dapat diingat lagi dengan jelas, namun marga/panggilan umum dari kelima pendiri sekolah ini yaitu : 邱 (Toko Ban Seng, ayahanda Kurnia Kusuma), 李 (Li A Siong), 黄 ( Oei Eng Tek), 谭 (Tat Sin) dan Xu (Siong Seng, Ayam Jago).
Setelah gedung sekolah berhasil didirikan, maka diadakan syukuran dengan menampilkan Ronggeng Melayu selama 3 hari 3 malam.
Pada tahun 1965, terjadi pergolakan politik yang maha dahsyat di Indonesia, yaitu peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru.
Kuang Hwa School sempat diambil alih oleh pemerintah dan menjadi lokasi belajar bagi
SD Negeri 7 & SD Negeri 10.
Barulah pada awal tahun 1970-an, Kuang Hwa School dikembalikan untuk dikelola oleh masyarakat Tionghoa Tanjung Pura.
Namun pada zaman Orde Baru ini muncul larangan menggunakan istilah atau nama Tionghoa untuk diri pribadi, sekolah, toko maupun perusahaan sesuai dengan Instruksi Presidium Kabinet RI No 37/U/IN/6/1967 tentang Kebijaksanaan Pokok Penyelesaian Masalah Cina, sehingga
Kuang Hwa School diwajibkan mengubah namanya menjadi nama Indonesia. Awalnya
Kuang Hwa School berganti nama menjadi
Sekolah Sama Tegap. Kemudian sempat berganti nama lagi menjadi
Sekolah Langkat Jaya.
Namun di akhir tahun 1970-an, pemerintah mengharuskan sekolah swasta, khususnya yang dulu menggunakan nama Tionghoa ataupun asing, menggunakan nama Tokoh Nasional sebagai nama sekolah dengan tujuan meningkatkan nasionalisme dalam tubuh masyarakat Tionghoa.
Akhirnya terpilihlah nama
Samanhudi yang diambil dari Tokoh Nasional
K.H. Samanhudi, pendiri
Serikat Dagang Islam, sehingga
Kuang Hwa School resmi berganti nama menjadi
Perguruan Samanhudi hingga saat ini dan selamanya.
Terima kasih atas budi jasa para Pendiri Perguruan Samanhudi Tanjung Pura (Kuang Hwa School). Berkat Kalian, sudah banyak masyarakat Tanjung Pura (alumni) yang saat ini telah menjadi orang sukses. Maju dan Jaya terus
Samanhudi !!!